KIE, Isra Yonza: Kita Tidak Perlu Membangun Gedung yang Bagus, yang Penting adalah Kesehatannya

    KIE, Isra Yonza: Kita Tidak Perlu Membangun Gedung yang Bagus, yang Penting adalah Kesehatannya
    Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi Bersama Tokoh Masyarakat, Ade Rezki Pratama, SE, MM

    BUKITTINGGI - - Ratusan masyarakat menghadiri kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, bertempat di aula rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Kamis (8/6/2023).

    Hal ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan yang aman, bermutu dan terhindar dari produk ilegal dan berbahaya.

    Wali Kota Bukittinggi Erman Safar yang diwakili oleh Asisten l Isra Yonza menyampaikan, Pemerintah Kota Bukittinggi berusaha agar kesehatan ini menjadi nomor satu, meskipun masyarakat kota Bukittinggi masih rentan.

    "Bukittinggi punya fasilitas kesehatan, kita tidak mau masyarakat terganggu kesehatannya, kita tidak memerlukan lagi gedung yang bagus tetapi yang penting adalah kesehatannya, kita memilih wakil untuk peduli seperti hari ini, " kata Isra.

    Dijelaskan, atas nama Pemerintah Kota Bukittinggi tentunya membuka seluas-luasnya untuk aktivitas masyarakat. Pemko Bukittinggi bersama-sama, dan mudah-mudahan masyarakat bisa berobat gratis di kota Bukittinggi.

    Kepala BBPOM Drs Abdul Rahim, APT, M, Si, mengatakan Badan POM melakukan pengawasan namanya pre market, sebelum diedarkan produk yang diawasi oleh Badan POM wajib  mendapatkan nomor izin edar (notifikasi).

    Untuk mendapatkan izin tentu ada penilaian, keamanan mutu dan manfaatnya, dan khasiatnya kemudian diberikan izin edar, setelah beredar dan dilakukan pengawasan, inspeksi produsennya, distribusi, distributornya, kemudian juga di sampling.

    Ia menjelaskan sekarang masih cukup banyak ditemukan oleh pihak (BBPOM) obat-obat kosmetik, obat tradisional, kemudian suplemen kesehatan makanan, yang tidak memenuhi ketentuan termasuk sekarang.

    KIE yang dilaksanakan bersama anggota DPR RI Ade Rizky Pratama, SE, . MM di karenakan salah satu mitra kerja komisi IX adalah  Badan POM di Sumatera Barat paling besar yakni di Padang. Agar lebih mengenali, lebih peduli terhadap peredaran obat dan makanan yang ada di kota Bukittinggi.

    Selain pengawasan, Badan POM juga menghendaki banyak pertumbuhan produksi-produksi obat dan makanan, kosmetik, obat tradisional di Bukittinggi.

    Anggota Komisi IX Ade Rezki Pratama, SE, . MM mengatakan, kita harus bersama-sama mendapatkan informasi edukasi dan komunikasi tentang pentingnya apa itu obat-obatan, vitamin, kosmetik.

    "Mudah-mudahan tahun 2024, seluruh puskesmas di Kota Bukittinggi dapat menambah alat-alat kesehatan yang baru dan peningkatan labor kesehatan daerah di kota Bukittinggi, " harap Ade.

    Ia menjelaskan, beberapa bulan terakhir tidak hanya di Bukittinggi namun hampir seluruh rakyat yang ada di Indonesia sempat khawatir dan geger karena banyaknya kasus anak-anak balita yang jatuh sakit, ada yang akhirnya kritis bahkan meninggal dunia karena minum obat penurun panas dalam bentuk sirup yang ternyata obat-obat sirup tadi tercemar oleh Eilenglikol yang membahayakan.

    Ade pun berpesan, selayaknya masyarakat harus cermati bagaimana nanti semuanya lebih cerdas, lebih cermat dalam membaca, membeli dan mengkonsumsi bahkan memberikan obat/makanan kepada orang lain.

    Acara dihadiri oleh Walikota Bukittinggi yang diwakili oleh Asisten I Isra Yoza, Kepala BBPOM Abdul Rahim APT, MSi, Kepala Loka Pom di Payakumbuh Iswadi, seluruh Camat dan Lurah se-Kota Bukittinggi, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, Cadiak Pandai  tokoh masyarakat dan ratusan warga daerah setempat.(LindaFang).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi...

    Artikel Berikutnya

    Sekretariat DPRD Kota Bukittinggi Kunker...

    Berita terkait